Demi Mengaplikasikan Mata Kuliah
Technic Guiding Ig
Mahasiswa D3
Prodi Usaha Perjalanan Wisata Akpar Majapahit Semester II Praktik History of
Majapahit di Mojokerto
UPAYA mengaplikasikan
mata kuliah Technic Guiding, 11 orang mahasiswa D3 Prodi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akpar
Majapahit Semester II praktik lapangan bertajuk History of Majapahit (HoM) dengan mengunjungi Museum Trowulan dan
sejumlah situs candi peninggalan Kerajaan Majapahit di kawasan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto pada Selasa (18/04/2017).
Mahasiswa Akpar Majapahit yang menyukseskan kegiatan
tersebut adalah Alfin Dwi Ardandi, Astri W.
Oqtavia, Nabila Salsabila, Sofyan Effendi, Zackaria Latuputty, Nurul Hamidah,
Tasya Novita Iskandar, Dicky Tri Darmawan, Rusydi Fawaid, Sheila dan Joniarto
Ngadu B. Mereka di dampingi
Dosen Technic Guiding Drs. Gatot
Harjoso dan Kaprodi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akpar Majapahit Dewi
Mariyanah M.Par.
Kegiatan praktik lapangan di Mojokerto tersebut,
selain bertujuan mempertajam pemahaman mahasiswa dalam mengaplikasikan mata
kuliah yang diajarkan selama Semester II, juga ingin menikmati keindahan
destinasi wisata sejarah kebesaran Kerajaan Majapahit di kawasan Trowulan
Kabupaten Mojokerto, yang terbukti sampai saat ini mampu memikat kunjungan wisatawan
domestik maupun mancanegara.
Sesuai kesepakatan sebelum berangkat ke Mojokerto,
mereka memutuskan meeting point di
lobi kampus Akpar Majapahit Jl. Raya Jemursari No.
244 Surabaya pada Selasa (18/04/2017) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah peserta History of Majapahit (HoM) Tour lengkap, rombongan –semuanya
mengenakan t-shirt baru yang didesain
mahasiswa D3 Prodi UPW Semester II-- langsung meluncur ke spot wisata Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Perjalanan darat dengan minibus yang dilengkapi
dengan fasilitas penyejuk ruang (AC) dan berkapasitas 15 seat, dari kampus menuju Museum Trowulan, Kabupaten Mojokerto sejauh
55-an kilometer relatif lancar. Untuk sampai di Museum Trowulan perjalanan pagi
itu memakan waktu lebih kurang 1,5 jam. Kendaraan yang ditumpangi rombongan
mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit Semester II merapat di Museum Trowulan
sekitar pukul 09.30 WIB. Untuk memasuki Museum Trowulan, setiap pengunjung
ditarik biaya Rp 5.000,- perorang.
Selama perjalanan dari Surabaya ke Museum Trowulan
hingga kembali lagi ke Surabaya, setiap mahasiswa mendapat kesempatan menjadi tour guide. Waktu keberangkatan yang
ditunjuk menjadi tour guide adalah
Sofyan, Tasya dan Dicky. Selama di Museum Trowulan yang menjadi guide-nya adalah petugas dari museum itu
sendiri.
”Sementara itu usai meng-explore Museum Trowulan dilanjutkan dengan acara makan siang (lunch) di Warung Mojopahit dengan menu
aneka olahan ayam dan minuman penghilang rasa dahaga usai mendengarkan
penjelasan petugas dari Museum Trowulan,” kata Tasya kepada kru www.culinarynews.info, Rabu
(19/04/2017) siang, di Ruang Perpustakaan Akpar Majapahit.
Seusai makan siang rombongan melanjutkan perjalanan
ke Sleeping Buddha, mengunjungi Pendopo Agung, Kolam Segaran
dan sejumlah candi di kawasan Trowulan, seperti Candi Bojongratu dan Candi
Tikus. Kali ini yang menjadi tour
guide-nya Rusydi, Hamidah, Alfin, Zakaria dan Nabila. Sedangkan
Sheila, Joniarto dan Astri dipercaya dosen menjadi tour planner-nya.
Menurut Joniarto, tugas seorang tour planner antara
lain menyusun ittenerary dan
menghitung tour costing-nya. Selain
itu, tugas tour planner adalah
melayani tamu seperti memesan makanan dan minuman selama di perjalanan maupun
di resto serta memastikan semua fasilitas yang telah disiapkan berfungsi dengan
sempurna. Terakhir, seorang tour planner
juga harus mampu me-manage tamu di
setiap tempat dan waktu.
Museum
Trowulan adalah museum arkeologi yang
terletak di Trowulan,
Kabupaten Mojokerto, Jatim, Indonesia.
Museum ini dibangun untuk menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi yang
ditemukan di sekitar Trowulan. Tempat ini adalah salah satu lokasi bersejarah
terpenting di Indonesia yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Majapahit.
Kebanyakan
dari koleksi museum ini berasal dari masa kerajaan Majapahit, akan tetapi
koleksinya juga mencakup berbagai era sejarah di Jawa Timur, seperti masa Kerajaan Kahuripan, Kediri dan Singhasari.
Museum ini terletak di tepi barat kolam Segaran. Museum Trowulan adalah museum
yang memiliki koleksi relik yang berasal dari masa Majapahit terlengkap di
Indonesia.
Sejarah
Museum Trowulan berkaitan erat dengan sejarah situs arkeologi Trowulan. Reruntuhan kota kuno di Trowulan ditemukan pada abad ke-19.
Sir Thomas Stamford Rafles, Gubernur Jenderal
Jawa antara 1811 sampai 1816 melaporkan
keberadaan reruntuhan candi yang tersebar pada kawasan seluas beberapa mil.
Saat itu kawasan ini ditumbuhi hutan jati yang lebat sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan survei yang lebih terperinci.
Keperluan
mendesak untuk mencegah penjarahan dan pencurian artefak dari situs Trowulan
adalah alasan utama dibangunnya semacam gudang penyimpanan sederhana yang
akhirnya berkembang menjadi Museum Trowulan. Museum ini didirikan oleh Henri Maclaine Pont, seorang arsitek Belanda
sekaligus seorang arkeolog, serta berkat peran Bupati Mojokerto, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro.
Museum
baru secara resmi dibuka pada tahun 1987. Bangunan
museum ini mencakup lahan seluas 57.625 meter persegi, bangunan ini menampung
koleksi Museum Trowulan lama serta berbagai arca batu yang sebelumnya disimpan
di Museum Mojokerto.
Pembangunan
museum baru telah diajukan di kawasan ini dan lokasi ini telah diusulkan untuk menjadi
kawasan Warisan Dunia UNESCO. Di museum itu ada koleksi patung yang menggambarkan Samodramanthana,
pengadukan lautan susu untuk mendapatkan Amerta. Kini
museum tidak hanya menyimpan dan memamerkan peninggalan arkeologi dari masa
Majapahit, tetapi juga menampilkan berbagai temuan arkeologi yang ditemukan di
seluruh Jatim. Mulai dari era Raja Airlangga, Kediri, hingga era Singhasari dan
Majapahit.
Di
antara koleksi museum ini terdapat salah satu koleksi terkenal, yakni arca Raja
Airlangga yang digambarkan sebagai Dewa Wishnu tengah mengendarai Garuda, dari
Candi Belahan. Sebuah arca bersayap yang dianggap sebagai perwujudan Raja
Blambangan legendaris, Menak Jinggo. Bagian dari bangunan candi yang ditemukan
dari situs di Ampelgading Malang. Sebuah patung yang menggambarkan kisah
Samodramanthana, atau "Pengadukan Lautan Susu" yang terukir sangat
indah.
UNTUK
informasi lebih lanjut tentang aneka kegiatan mahasiswa Akpar Majapahit dan
ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan menghubungi
Tim Marketing Akpar Majapahit, Gedung
Graha Tristar Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 843 3224-5, 0812
3375 2227. (ahn)
Tristar Institute
School of Culinary – Baking Pastry Art, , Hospitality, Cruise, D3 Hotel & S1 Food Technology
Website: www.tristaronline.info
.
*Akpar Majapahit
Jln. Raya Jemursari 244. Surabaya
Telp: 031-8480821-22. 081232539310. 081233752227. 081330350822
.
*Tristar Samator Surabaya
Trestelle Accademia Culinaria, Skysuites Soho - The Samator
Jl. Raya Kedung Baruk, No. 26-28, Surabaya.
Telp. 0813-2835-1770.
.
*Tristar Manyar Surabaya
Trestelle Accademia Culinaria a Passticeria,
Jl. Raya Manyar Kertoarjo, 74 Surabaya.
Info: 081216181016.
.
*Tristar Semarang
Metro Sports Center Jalan MT. Haryono 1014 – 1016 Semarang - Jawa Tengah.
Info: 0821 9292 7122.
.
*Tristar Institute Pontianak.
Jl. Supadio Kec Sungai Raya - Kab Kuburaya
Pontianak
Telp. 0812 5687 2158. 0812 3375 2227. 0812 3253 9310.
.
*Tristar Institute Bogor
Jln. Raya Tajur No 33, Bogor
Telp: 0251-8574434, 081272017761, 081217929008.
.
*Tristar Institute BSD
Jln. Pahlawan Seribu - Raya Serpong Ruko BSD Sektor 7 / Blok RL 31-33
Telp: 021-5380668, 082122565898.
.
*Tristar Institute Kota Wisata Batu
Jln. Bukit Berbunga 10 Batu
Telp: 0341-3061525, 08814965542.
.
*Tristar Institute Kaliwaron
Jln. Raya Kaliwaron 58 - 60 Surabaya
Telp: 031 5999593, 08223005 9993. 0812-3023-0430
.
Tristar Institute memberikan ruang belajar bagi Anda yang ingin menjadi profesional chef.. Come & join us !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar