Ada yang
istimewa di Kampus Akpar Majapahit pada tanggal 22-25 April 203. Pasalnya, Akpar
Majapahit kedatangan tamu sebanyak 11 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL)
Bumimoro, Krembangan Surabaya ---dari Korps Suplai--- yang ingin menimba ilmu
tentang tata cara minum teh ala Jepang.
Untuk
suksesnya acara tersebut, pihak Akpar Majapahit menghadirkan langsung dosen Mrs
Iwasaki Yasui (native speak) dan dua orang mahasiswa dari Jepang yakni Hiroe
Miyake dan Nanaho Miyake, yang saat ini belajar di Unitomo dalam program pertukaran
mahasiswa (student exchange).
Info Kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit
Surabaya: 081234506326 PIN BB: 27ECEFD1
Surabaya: 081233752227 PIN BB: 2A1CE131
Jakarta: 08883271088 - PIN BB:3298F492
Majapahit Tourism Academy
Sekolah Pariwisata - Perhotelan - Kuliner
Dari
pihak Akpar Majapahit nampak hadir dalam jamuan minum teh ala Jepang adalah
Hedy W. Saleh, Machtucha dan R Bagus Handoko, sedang dari pihak Unitomo
diwakili Cicilia Tantri Suryawati dan Mrs Iwasaki Yasui (dosen).
Info Kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit
Surabaya: 081234506326 PIN BB: 27ECEFD1
Surabaya: 081233752227 PIN BB: 2A1CE131
Jakarta: 08883271088 - PIN BB:3298F492
Majapahit Tourism Academy
Sekolah Pariwisata - Perhotelan - Tataboga
Menurut R
Bagus Handoko, kehadiran 11 taruna AAL (kadet) Tingkat II yang belajar kuliner
di kampus Akpar Majapahit ini merupakan langkah awal dari kerjasama yang
dirintis oleh kedua lembaga. Begitu juga dengan pihak Unitomo, kami juga
menjalin kerjasama terutama yang berhubungan dengan bidang studi Bahasa Jepang
berikut pernak-perniknya,” ujar chef Bagus Handoko, yang juga menjadi dosen
tidak tetap (food & beverage) di AAL.
Para
kadet pun nampak antusias mengikuti penjelasan langsung dari native speak Mrs
Iwasaki Yasui yang dipandu bersama Cicilia Tantri Suryawati, Chef Bagus Handoko
dan Machtucha. Para kadet juga
dipersilakan untuk praktik dan mempraktikkan tata cara minum teh ala Jepang
dengan didampingi langsung oleh dua mahasiswi Jepang yang sekarang belajar di
Unitomo.
Info Kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit
Surabaya: 081234506326 PIN BB: 27ECEFD1
Surabaya: 081233752227 PIN BB: 2A1CE131
Jakarta: 08883271088 - PIN BB:3298F492
Majapahit Tourism Academy
Tourism - Hotel Management - Culinary - Baking & Pastry
Asisten
Direktur III Akpar Majapahit Machtucha, Dipl.Hot., SE, M.Par mengatakan, upacara
minum teh (chanoyu) adalah suatu etiket mengenai tata cara menyajikan teh dan
menikmatinya.
Menurut
historisnya, teh pertama kali masuk ke Jepang sekitar abad 8 (zaman Nara)
dibawa oleh para pendeta dan cendikiawan dari China dan meluas di kalangan para
bangsawan. Pada saat itu, dibandingkan sebagai minuman, teh lebih dikenal
sebagai obat.
Pada awal
zaman Kamakura (sekitar akhir abad 12 sampai awal abad 14), bibit teh dibawa
dari China dan ditanam di Jepang. Pertama kali teh ditanam di Jepang di kuil
Kousanji di daerah Kyoto Utara.
Upacara
sekitar minum teh pertama kali dirancang oleh Murata Shukou, sekitar akhir abad
15. Murata Shukou yang selalu
mendampingi Shogun Ashikaga Yoshimasa mencoba menemukan keserasian kehidupan
hening, sunyi, lepas dari kegaduhan duniawi, serasi dengan alam.
Adapun
yang berjasa dalam mengangkat upacara minum teh ke dalam dunia seni adalah
Senno Rikyuu, seorang warga Sakai (Osaka). Hingga sekarang, Chanoyu merupakan
suatu bentuk kesenian khas Jepang yang
memiliki keindahan absolut.
Upacara
atau tata cara minum teh ala Jepang (chanoyu) punya banyak aturan. Tidak
sesederhana yang Anda pikirkan. Tapi hal ini membuat tatacara minuma ala Jepang
menjadi istimewa.
Ketika
Anda bertamu dan disuguhi teh oleh tuan rumah, maka Anda tidak boleh langsung
meminumnya. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan sebelum menikmati teh hijau yang baru saja dibuat tuan rumah. Dalam
chanoyu, teh disajikan dalam cawan yang biasanya memiliki motif di salah satu
sisinya.
Saat
menerima cawan, tamu harus mengangkatnya dengan ketinggian sejajar mata. Lalu,
turunkan hingga sejajar dada dan putar dua kali cawan ke arah kanan agar gambar
di cawan menghadap ke luar, bukan ke arah mulut Anda.
Gerakan
yang sama juga diterapkan untuk cawan-cawan tidak bermotif. Teh hijau dalam
cawan tersebut harus dihabiskan sebagai tanda hormat. Agar tehnya tandas tidak bersisa, ditegukan
terakhir lebih baik diseruput, sedot sampai habis.
Setelah
selesai minum teh, tamu dapat memperhatikan detil cawan, mulai dari motif
hingga nama pembuat yang biasanya ada di bagian bawah cawan. Perlu diingat,
setiap cawan itu berbeda-beda, Anda belum tentu bisa bertemu dengan cawan yang
sama. Selain itu, cawan juga sangat berharga, jadi ketika melihatnya harus
sangat berhati-hati.
Kebiasaan
minum teh di Jepang merupakan ritual tradisional dalam menyajikan teh untuk
tamu. Pada zaman dulu disebut chato atau cha no yu, kalau di luar ruangan
disebut nodate.
Teh disiapkan secara khusus oleh orang
yang mendalami seni upacara minum teh yang disebut Tea Master. Teh bukan cuma
dituang dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas.
Dihidangkan dan dinikmati sekelompok tamu di ruangan khusus untuk minum teh
yang disebut chashitsu.
Upacara
minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup
antara lain tujuan hidup, cara berpikir dan agama. Dalam menyajikan minuman,
cangkir yang disediakan untuk tamu wanita dan pria juga berbeda.
Tea
Master, orang yang menyiapkan teh memberikan cangkir (yang sebenarnya mangkok)
tidak sembarangan, namun sesuai "kepribadian" para tamu, biasanya
para lelaki diberi cangkir yang simple, dan para wanita diberi cangkir bunga.
Info Kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit
Surabaya: 081234506326 PIN BB: 27ECEFD1
Surabaya: 081233752227 PIN BB: 2A1CE131
Jakarta: 08883271088 - PIN BB:3298F492
Majapahit Tourism Academy
Sekolah Pariwisata - Perhotelan - Kuliner - Patiseri
Pada
umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang dibuat dari teh
hijau yang digiling halus. Upacara minum teh menggunakan matcha disebut
matchado, sedangkan bila menggunakan teh hijau jenis sencha disebut senchado.
Posisi dan teknis minum teh juga ada
aturannya. Posisinya adalah seperti duduk di antara dua sujud pas sholat. Bagi
yang tak terbiasa, ini adalah posisi yang tidak nyaman.
Selain
itu, sebelum menempelkan cangkir ke bibir, cangkir diletakkan di telapak tangan
kiri dan tangan kanan harus memutar cangkir 180 derajat dalam tiga putaran!
Jika lupa, ini dianggap sangat tidak sopan, dan tuan rumah akan sangat
tersinggung. Karena gambar bunga-bunganya harus terlihat di depan sehingga tuan
rumah mengetahui bahwa kita sangat menikmati teh tersebut.
So, jika
Anda berkesempatan dijamu orang Jepang, maka tidak bingung harus bersikap
seperti apa. (ahn)